PERSUASI
dan PENGUBAHAN PERILAKU MAD’U
Makalah
Mata
Kuliah : Psikologi Dakwah
Dosen
Pengampu : Dr. H. Machasin, M.Si.

Disusun
Oleh :
Dhea
Rivanti Cahyani (1501016102)
Firkhaturrahma (1501016103)
Siti Ulfa Umi
Masruroh (1501016104)
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
I.
PENDAHULUAN
Globalisasi yang dipicu oleh
kemajuan teknologi komunikasi telah menyentuh semua segi kehidupan manusia.
Bahkan semua aspek kehidupan manusia itu dipengaruhi oleh arus informasi yang
diterima dari media komunikasi, yang pada gilirannya mengendalikan dan
membentuk perilaku mereka. Gaya hidup, selera hidup, nilai dan norma kehidupan
manusia benar-benar telah dibentuk oleh informasi yang dipancarkan oleh
televisi, radio, internet dan berbagai sarana komunikasi yang lain. sikap dan
gaya hidup manusia terbentuk dan berubah oleh dampak informasi komunikasi
tersebut, termasuk kehidupan sosial dan keagamaan umat manusia. Dampak kemajuan
teknologi tersebut memang ada kalanya bersifat positif dan ada kalanya bahkan
lebih besar berdampak negatif.
Dalam hubungan dakwah islam,
persolan yang sangat perlu dibahas adalah bagaimana tentang pengubahan perilaku
mad’u sehingga keberadaan dakwah berperan sebagai agent of social change.
Pembahasan mengenai perilaku mad’u itu selalu difokuskan pada cara-cara
memanipulasi perubahan perilaku yang dikehendaki. Dasar untuk memanipulasi
aspek personal disandarkan pada pemahaman mengenai pengubahan pola pikir,
perasaan dan sikap yang memungkinkan mempengaruhi proses perubahan perilaku
mad’u. Menurut Teori Kelman, untuk merubah sikap dan perilaku dapat ditempuh
dengan tiga proses, yaitu kesediaan, identifikasi dan internalisasi.
Adapun pendekatan persuasi dalam
upaya merubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang, yaitu
pendekatan tradisional, pendekatan kognitif, dan pendekatan belajar pesan. Yang
mana akan dibahas dalam makalah ini.
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
persuasi pengubahan mad’u?
2.
Apa saja
pendekatan dalam persuasi pengubahan mad’u?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Persuasi pengubahan mad’u
Persuasi adalah satu cara untuk merubah sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang melalui penyampaian informasi tertentu. Dalam
perspektif dakwah, persuasi merupakan salah satu cara merubah perilaku mad’u
dengan memberikan informasi tentang ajaran agama islam ke dalam pikiran dan
perasaan mad’u. Informasi atau pesan yang disampaikan melalui tabligh itu
dimaksudkan untuk menimbulkan pemahaman dan kesadaran mad’u sehingga membuka
peluang terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang diinginkan.
B.
Pendekatan
Persuasi Mad’u
Ada beberapa pendekatan persuasi dalam upaya merubah sikap dan
perilaku seseorang atau sekelompok orang yaitu :
1.
Persuasi dengan
pendekatan tradisional
Pendekatan ini berorientasi pada unsur pesan, penyampaian atau
pembawa dan penerima pesan. Adapun unsur-unsur tersebut adalah da’i, mad’u dan
maddatud dakwah. Peran unsur disisni secara umum tidak seimbang dan yang paling
dominan perannya adalah da’i. Karena pada hal ini da’i merupakan unsur yang
hendak merubah perilaku, sedangkan mad’u merupakan unsur yang hendak dirubah
sesuai dengan maddatud da’wah yang ditablighkan oleh da’i. Ketidak seimbangan
peran antara unsur-unsur tersebut secara realistik dapat dilihat tentang
bagaimana peran Nabi Muhammad ketika mendakwahkan Risalah Allah. Oleh karena
itu tidak aneh dalam rangkuman Baron dan Byrne tersebut tampak bahwa unsur
manusia yang memberikan persuasi-seperti da’i, khotib, komunikator, penyuluh
dll. Lebih dominan dari pada materi yang disampaikan. Kebenaran pesan yang
disampaikan itupun lebih efektif jika tidak tampak sebagai suatu manipulasi
pengubahan perilaku, tetapi akan lebih baik jika pesan yang disampaikan itu diperkaya
dengan dengan pembangkitan emosi penerima persuasi. Pengubahan perilaku mad’u
dalam dakwah banyak bergantung pada kompetensi da’i, baik kemampuan dan
penguasaan ajaran agama (sebagai sumber pesan) maupun kemampuan persuasifnya.
2.
Persuasi dengan
pendekatan Teori Kognitif
Dalam pendekatan teori kognitif, persuasi selalu mepertanyakan
tentang apa yang menentukan sehingga seseorang atau sekelompok orang dapat
diajak. Oleh karena itu persuasi dengan pendekatan ini lebih memusatkan
perhatian pada analisis respon kognitif, suatu upaya memahami tentang:
a.
Apa yang
difikirkan orang ketika menerima stimulus.
b.
Bagaimana
pikiran serta proses kognisi menentukan perubahan sikap dan perilaku serta
sejauh mana perubahan.
Menurut
psikolog, ketika seseorang atau sekelompok menerima stimulus persuasif, maka
yang mereka pikirkan adalah argumentasi yang terkandung dalam persuasi
tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya mempengaruhi penerimaan atau penolakan
pesan yang disampaikan. Pemikiran disini bukanlah pemikiran yang mendalam
dengan analisis tertentu tetapi lebih pada urgensi dan relevansi pesan itu bagi
kepentingan penerima. Jika argumentasi pesan dapat diterima dengan meyakinkan,
ada kecenderunagn persuasi akan merubah sikap dan perilaku mad’u. Sebaliknya,
jika argumentasi dari pesan persuasi tidak mampu meyakinkan maka kecil
kemungkinan terjadi perubahan sikap dan perilaku mad’u. Pesan persuasi akan
dinilai relevan dan penting oleh penerima persuasi jika pesan yang disampaikan
berkaitan erat dengan nilai dasar bagi diri seseorang atau mengandung akibat
yang ringan.
Pendekatan
menggunakan teori kognitif ini sudah baranf tentu muatan pesan yang disampaikan
menggugah fikiran mad’u. Risalah Allah dan Rasul sebagai sumber pesan dakwah
yang ditablighkan harus menumbuhkan respon kognitif bagi mad’u yang berarti
pesan dakwah yang diterima mad’u menumbuhkan pemikiran yang urgent bagi
kehidupan mad’u, disamping disajikan dengan argumentasi yang logis rasional.
Tidak berbeda
dengan pendekatan tradisional, unsur yang terlibat dalam dakwah islam itu
adalah da’i, maddatud dakwah, mad’u. Unsur da’i dan maddah tetap menjadi
sangat dominan bagi pengubahan perilaku mad’u. Jika maddatud dakwah itu
merupakan sesuatu yang sangat penting dan disampaikan dengan jelas oleh da’i
yang cerdas dan kompeten, ada kecederungan mad’u bersedia mengurbankan potensi
dirinya memenuh dakwahnya.
3.
Persuasi Dengan
Pendekatan Belajar Pesan
Persuasi dengan pendekatan ini menyatakan bahwa proses yang paling
besar dalam pengubahan sikap dan perilaku adalah atensi, pemahaman, penerimaan
dan retensi, sedangkan variabel yang mempengaruhi adalah sumber pesan, pesan
itu sendiri, target atau orang yang dikap dan perilakunya hendak dirubah serta
saluran yang digunakan dalam penyampaian pesan. Perbedaan dengan model yang lain
terletak pada pentingnya saluran digunakan untuk penyampaian pesan, seperti
media visual, auditif atau media audio-visual.
Dalam perspektif dakwah Islam, pendekatan belajar pesan tersebut
secara aplikatif sudah diterapkan dalam proses dakwah, baik dalam hubungannya
dengan unsur yang berusaha mengubah perilaku keagamaan orang, unsur yang hendak
diubah dengan target perubahan yang diinginkan serta media yang digunakan untuk
menghantarkan penyampaian pesan.
a.
Unsur Pengubah
Perilaku Mad’u
1)
Da’i sumber
pesan pengubah perilaku.
Efeltivitas da’i sebgai sumber pesan dalam berdakwah banyak
dipengaruhi oleh kredibilitas, daya tarik dan kekuatan yang dimiliki da’i.
Kredibilitas pada umumnya dicirikan oleh keahlian dan kepercayaan yang
diberikan oh mad’u. Dalam hubungannya dengan kredibilitas, da’i akan berperan
efektif jika memiliki pengetahuan atau kompetensi mengenai hal yang disampaikan
dalam dakwahnya. Hal ini terutama jika mad’u itu dimotivasi oleh keinginan
mencari kebenaran atau pengetahuan yang bersumber dari ajaran agama. Disisi
lain kredibilitas da’i juga akan menjadikan sebagai orang yang dipercayai oleh
mad’u, meskipun efek kredibilitas itu sendiri tidak bertahan lama.
Proses psikologi pengubahan perilaku mad’u yang lain adalah daya
tarik da’i. Daya tarik biasanya dibentuk oleh faktor tertentu, seperti
kemiripan dengan tokoh yang diidolakan mad’u, gaya dan bentuk tablighnya dan
lain sebagainya dimana mempengaruhi terhadap efektivitas persuasi. Kelma
menyebut proses pengubahan perilaku yang disebabkan oleh daya tarik tertentu
sebagai compliance, kesediaan orang menerima perubahan karena ingin
memelihara reaksi positif dengan pihak lain.
Proses psikologi dalam pengubahan perilaku mad’u adalah kekuatan
yang dimiliki da’i. Proses persuasi yang disadari oleh faktor ini mampu
mengubah perilaku mad’u tetapi perubahan itu tidak pada aspek kognitif dan
emosional. Perubahan perilaku mad’u pada umumnya hanya menghindari akibat yang
tidak diinginkan atau tidak menyenangkan. Hal ini bisa dilihat proses
indoktrinasi politik keagamaan, seperti motivasi mad’u untuk berjihad memerangi
orang kafir.
2)
Maddatud
Dakwah, Materi Pengubah Perilaku
Isi pesan dakwah adalah risalah Allah dan RasulNya. Isi pesan
tersebut wajib untuk disampaikan da’i kepada mad’u, baik mereka yang sudah beriman
maupun yang belum, yang sudah memeluk agama islam dan menjalankan peribadatan
maupun yang belum.Kebenaran yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah disanggah
dan da’i yang menyampaikan dimusuhi. Bagaimana supaya maddatud dakwah yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah bisa diterima oleh mad’u? Bagaimana
maddatud dakwah itu bisa menjadi persuasi pengubah mad’u? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu dilakukan penelitian yang mendalam dan komprehensip
karena kebenaran wahyu yang disampaikan oleh seorang Rasulullah sekalipun bayak
menolak.
Pada dasarnya penyampaian maddatud dakwah itu akan efektif
mempersuasi perubahan perilaku mad’u apabila:
1.
Maddatud dakwah
memotiviasi kesadaran mad’u untuk merubah sikap dan perilakunya.
2.
Maddatud
dakwah atau isi pesan dakwah itu
penekanannya bersifat rewardness atau punisment sehingga dapat mempengaruhi
perubahan sikap dan perilaku mad’u yang menerima isi pesan yang disampaikan
dalam dakwah.
3.
Maddatud dakwah
bersifat emosional atau rasional atau uswah.
4.
Maddatud dakwah
yang relevan dengan kepentingan sikap dan keperilaku mad’u memungkinkan menjadi
perhatian dan diterima mad’u.
Efektivitas
maddatud dakwah dalam mempersuasi pengubahan sikap danperilaku mad’u tersebut
sudah baran tentu harus disesuaikan dengan subyek yang dihadapi.
b.
Unsur Target,
Mad’u yang Hendak diubah
Setiap individu memiliki perbedaan yang mencakup berbagai dimensi
kepribadian. Perbedaan kepribadian itu dipengaruhi oleh kecerdasan pikirannta,
pendidikannya, jenis kelamin, pekerjaan dan lainnya.
Beberapa hasil penelitian psikologi memberikan gambaran jawaban
atas petanyaan-pertanyaan tersebut:
1.
Individu yang
hatinya sedang gembira akan lebih mudah dikenai persuasi.
2.
Pada usia
tertentu manusia mengalami kerawanan terhadap persuasi.
3.
Individu yang
memiliki harga diri tinggi lebih sulit menerima persuasi karena keteguhan
pendirian, memandang dirinya sebagai orang yang kompeten, lebih dari pemberi
itu sendiri.
4.
Intelegensi
seseorang mempuyai pengaruh yang berbeda terhadap proses pemahaman isi dan
penerima persuasi.
Sejalan dengan
perbedaan mad’u tersebut maka persuasi dakwah perlu menyusun target yang
sistematik berdasarkan:
1.
Perbedaan
tingkat usia mad’u karena perbedaan tersebut mempengaruhi kerawanan, kepekaan
dan keteguhan mad’u terhadap persuasi dakwah yang disampaikan.
2.
Perbedaan jenis
kelamin mad’u.
3.
Perbedaan
kondisi kejiwaan mad’u
4.
Perbedaan harga
diri mad’u.
5.
Perbedaan
intelegensi dan pendidikan mad’u.
c.
Unsur media
atau saluran penyampaian pesan.
Siapapun orang mesti meyadaru bahwa mesia tau saluran penyampaian pesan
itu sangat besar efeknya bagi pengubahan dan pembentukan sikap dan perilaku
manusia. Besarnya efek media itu berbeda antara media visual, auditif dan audio
visual. Steven H. Chaffee menyatakan efek media itu adalah efek ekonomi, efek
sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek pada penyaluran/penghilangan
perasaan tertentu dan efek pada perasaan orang terhadap media. Sedangkan Joseph
Klapper yang meneliti efek media massa dalam hubungannya dengan pembentukan dan
perubahan sikap menyimpulkan bahwa:
1.
Media
komunikasi berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat, walaupun kadang-kadang
berfungsi sebagai media pengubah.
2.
Komunikasi
massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih
umum terjadi dari pada konversi dari satu sisi masalah ke sisi yang lain.
3.
Komunikasi
massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang dimana pendapat
orang lemah.
4.
Komunikasi
massa cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru
bila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh.
Meskipun media
komunikasi hanya merupakan pendukung bagi proses penyampaian pesan termasuk
dakwah islam tetapi karena efeknya sangat besar bagi pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok maka
keberadaannya tidak boleh diabaikan. Bahkan efeknya lebih menentukan
keberhasilan persuasi dakwah dalam upaya mempengaruhi pola pikir, sikap dan
perasaan keagamaan mad’u yang pada gilirannya mengubah perilaku mereka sesuai
dengan maddatud dakwah yang disampaikan.[1]
KESIMPULAN
Persuasi adalah satu cara untuk merubah sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang melalui penyampaian informasi tertentu. Dalam
perspektif dakwah, persuasi merupakan salah satu cara merubah perilaku mad’u
dengan memberikan informasi tentang ajaran agama islam ke dalam pikiran dan
perasaan mad’u. Informasi atau pesan yang disampaikan melalui tabligh itu
dimaksudkan untuk menimbulkan pemahaman dan kesadaran mad’u sehingga membuka peluang
terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang diinginkan.
Adapun pendekatan persuasi dalam upaya merubah sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang, yaitu pendekatan tradisional, pendekatan
kognitif, dan pendekatan belajar pesan. Yang mana akan dibahas dalam makalah
ini.
Pendekatan tradisional berorientasi pada unsur pesan, penyampaian
atau pembawa dan penerima pesan. Dalam pendekatan teori kognitif, persuasi
selalu mepertanyakan tentang apa yang menentukan sehingga seseorang atau
sekelompok orang dapat diajak. Persuasi dengan pendekatan belajar pesan menyatakan
bahwa proses yang paling besar dalam pengubahan sikap dan perilaku adalah
atensi, pemahaman, penerimaan dan retensi, sedangkan variabel yang mempengaruhi
adalah sumber pesan, pesan itu sendiri, target atau orang yang dikap dan
perilakunya hendak dirubah serta saluran yang digunakan dalam penyampaian
pesan.
DAFTAR PUSTAKA
Machasin, 2015, Psikologi Dakwah, Semarang, CV Karya Abadi Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar